UJI KOMPETENSI "PENATA RIAS SENIOR PENGANTIN GAUN PANJANG"

Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan (D4) Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti Uji Kompetensi Rias Pengantin Gaun Panjang yang diselenggarakan oleh LSP UNY bersama TUK Tata Rias dan Kecantikan baru-baru ini di gedung KPLT FT UNY. Sebanyak 10 mahasiswa mengikuti uji kompetensi ini sebagai proses penilaian (assessment) baik teknis maupun non teknis untuk menentukan apakah para mahasiswa telah kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi pekerjaan tertentu dalam hal ini rias pengantin gaun panjang.

Elok Novita, M.Pd., dosen Prodi Sarjana Terapan (D4) Tata Rias dan Kecantikan menjelaskan bahwa outcome dari uji Kompetensi ini adalah memperoleh Sertifikat Kompetensi berstandar nasional. “Setifikat Uji Kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP merupakan syarat kelulusan mahasiswa Prodi Tata Rias dan Kecantikan Universitas Negeri Yogyakarta,” terangnya.

“Selain itu, uji kompetensi merupakan ajang pembuktian kemampuan mahasiswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran,” lanjutnya.

“Sertifikat Uji Kompetensi merupakan dokumen penting untuk meraih pekerjaan maupun membangun usaha sesuai bidang keahlian Tata Rias dan Kecantikan, baik di skala nasional maupun internasional,” bebernya.

“Dalam era persaingan global seperti sekarang ini, peranan sertifikasi kompetensi amat lah penting karena menjadi bukti otentik atas kompetensi kerja tiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Arwan Nur Ramadhan, M.Pd.sebagai Ketua LSP menargetkan seluruh mahasiswa dapat mengikuti uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh TUK prodi masing-masing. “Harapannya kelak sertifikat yang diperoleh dapat bermenfaat untuk memenangkan kompetisi kerja dengan tenaga kerja lain di dunia industri baik dalam maupun luar negeri,” lanjut Arwan.

“Tenaga kerja yang memiliki bukti kompetensi pada suatu bidang pengetahuan tentu akan memiliki kesempatan kerja yang lebih besar dibandingkan dengan yang hanya mengandalkan ijazah sebagai prasayaratnya,” ungkapnya. (hryo)