FIK UNY UJI INSTRUMEN KEBERBAKATAN OLAHRAGA

GOR UNY Kampus wates pada Rabu (21/1/2015) dilaksanakan kegiatan tes fisik bagi siswa kelas khusus Olahraga bakat istimewa olahraga.  Test fisik ini sebagai uji empirik instrumen keberbakatan olahraga oleh Direktorat Pembinaan Khusus Layanan Khusus Pendidikan Dasar Kemdikbud bekerjama dengan Fakultas Keolahrgaan FIK UNY dan Asosiasi Pelatih Olahraga Indonesia (APORI). Dekan FIK UNY , Drs. Rumpis Sudarko, M.S. menyampaikan bahwa test fisik ini diikuti oleh siswa siswi SMP yang menggelar kelas khusus olahraga. Pada uji fisik ini untuk daerah Kulon Progo mengambil sampel dari  SMP 1 Panjatan dan SMP 2 Galur. Cabang olahraga yang diujikan yaitu Bola Voli, Sepak Bola, Bulutangkis, dan pencak silat. “Sekolah di DIY yang diambil sampel sejumlah 11 sekolah dengan jumlah 400 siswa dengan kisaran usia 10-13 tahun,” Imbuh Rumpis.

Dr. Siswanto, Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan dan Olahraga (PKO) FIK disela-sela acara menyampaikan test fisik setiap cabang olahraga berbeda-beda tapi mengacu pada tiga prinsip yaitu antropometri (postur tubuh), kemampuan fisik dan cabang olahraga khusus.  Kajian empirik untuk masing-masing cabang olahraga ini akan menghasilkan instrumen sebagai dasar untuk memilih atlet-atlet berbakat. “FIK UNY yang memiliki jurusan Pendidikan Kepelatihan dan Olahraga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memberikan panduan dalam memilih talenta dalam cabang olahraga.

Lanjut Siswanto, Tiap cabang olahraga memiliki test yang berbeda-beda seperti sepak bola untuk uji antrophometri (postur tubuh)  berupa berat badan dan tinggi badan. Kemampuan fisik yang harus diuji adalah kecepatan lari 20 m, koordinasi dan kelincahan, power (trihoop), lempar bola basket dengan ukuran bola 5, speed maksimum (40 m), Vo2 max (mft). Untuk tes cabang olahraga yang diujikan test kemampuan david lee dan junggling bola. Sedangkan untuk cabang olahraga bola voli uji antrophometri berupa berat badan, tinggi badan, dan panjang lengan. Kemampuan fisik yang diuji adalah kekuatan otot tungkai, power tungkai, power lengan,kecepatan reaksi, kelentukan dan Vo2 max (mft). Kemampuan cabang olahraga yang diujikan adalah Brady Wall voli passing atas, Brady Wall passing bawah, tes smash, pengamatan passing atas dan bawah.

“Beda lagi untuk pencak silat untuk uji antrophometri yang diukur adalah berat badan, tinggi badan, tinggi duduk dan rentang lengan. Sedangkan test kemampuan fisik berupa lempar tangkap bola tenis,lempar bola basket ukuran 5, power tungkai, kelincahan, kecepatan dan vo2 max. Untuk tes cabang olahraga terdiri dari teknik tendangan, pukulan dan observasi skill teknik. “

Cabang olahraga bulutangkis juga memiliki kriteria sendiri dalam pengujian. Untuk uji antrophometri berupa tinggi badan, berat badan, dan tinggi duduk.  Test kemampuan fisik berupa lempar tangkap bola tennis, lempar bola basket ukuran 5, power tungkai, kelincahan, kecepatan, vo2 max, kelentukan dan kecepatan reaksi. Sedangkan untuk tes kemampuan cabang olahraga terdiri dari wall volley test dan observasi permainan ungkap Siswanto.

Tes fisik ini diikuti oleh 37 siswi dari SMP 2 Galur dan 64 siswa dari SMP 1 Panjatan. Indah,siswa dari SMP 2 Galur  sangat antusias mengikut tes uji bakat istimewa ini. Pelajar yang keseharian mengikuti kelas olahraga dengan spesifikasi cabang olah raga bola voli ini mengaku dapat menyelesaikan tes dengan lancar. “ Mungkin tadi agak kesulitan  saat tes kecepatan reaksi terhadap cahaya karena membutuhkan konsentrasi . “papar Indah.

Uji fisik bagi siswa kelas khusus olahraga  untuk daerah Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul telah dilaksanakan pada Sabtu (17/1/2015) dan menyusul untuk Gunung Kidul pada Sabtu (24/1/2015).(tsa)