Hebat, Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi UNY Raih Dua Penghargaan di Kompetisi Internasional

Prestasi kembali ditorehkan oleh para mahasiswa Program Sarjana Terapan Universitas Negeri Yogyakarta. Pada ajang ini, ada lima mahasiswa yang mengikuti kompetisi merupakan mahasiswa dari program studi yang berbeda. Tim ini diketuai oleh Muhammad Ikhsan Ardi Hansyah dari Program Studi Teknik Elektro Sarjana Terapan, kemudian dengan anggota Hilal Fahrul Hamam dari Program Studi Teknik Elektro Sarjana Terapan, Ersa Ivadany Hidayat dari Program Studi Teknik Elektro Sarjana Terapan, Fitria Alsya Yasmin dari Program Studi Teknik Elektronika Sarjana Terapan, dan yang terakhir Chayyu Zalena Hawie dari Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman. Para mahasiswa ini berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Gold Medal in the Category of Technology dan Macedonia Special Award dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) yang diadakan secara daring.

WYIIA sendiri adalah sebuah ajang yang bertujuan untuk memaparkan ide dan juga inovasi dalam berbagai macam kategori yang telah disediakan dalam ketentuan. Kompetisi ini diadakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) dan bekerja sama dengan beberapa pihak salah satunya dengan Malaysia Innovation Invention Creativity Association. WYIIA diikuti oleh 450 tim dari 35 negara di dunia.

Sebagai ketua tim dalam ajang ini, Muhammad Ikhsan Ardi Hansyah atau yang akrab disapa Hansyah merasa sangat bangga karena bisa mendapatkan penghargaan yang luar biasa ini. Dalam kompetisi ini Hansyah dan tim membuat sebuah alat yang dapat mendeteksi kadar pH pada sungai yang tercemar oleh limbah tahu. Dengan alat ini nantinya bisa mendeteksi kadar pH yang ada dan mengetahui apakah lingkungan tersebut aman untuk para organisme yang ada di sekitar atau tidak. Ketika keadaan pH dianggap tidak aman bagi lingkungan maka servo akan bekerja dan akan menstabilkan dengan kandungan asam atau basa dan juga akan menambahkan nutrisi yang baik untuk biota dan lingkungan.

Sebelum merancang dan membuat alat tersebut, Hansyah dan tim melakukan pengamatan pada sungai yang tercemar oleh limbah tahu di Kabupaten Gunungkidul D.I Yogyakarta. Hansyah dan tim melihat beberapa sungai telah tercemar dan sehingga terciptalah gagasan untuk membuat alat tersebut. Alat ini juga jika dihitung dari segi biaya lebih murah daripada alat pH meter yang ada di pasaran.

Bisa mendapatkan dua penghargaan sekaligus menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Hansyah dan tim. Hansyah dan tim berharap bisa mengikuti kompetisi serupa dengan harapan adanya dukungan dari berbagai pihak terutama dari pihak UNY. Ke depannya Hansyah dan tim juga akan mengajak mahasiswa lain untuk bisa bergabung dalam ajang serupa dan berharap dengan mengikuti kompetisi-kompetisi seperti ini nama UNY bisa lebih dikenal oleh dunia dan UNY bisa lebih maju daripada sebelumnya.