Sinergitas Pendidikan dan Dunia Industri, kolaborasi untuk Ekonomi Kuat

Lulusan dari vokasi tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki karakter yang kuat. Lulusan vokasi seyogyanya memiliki tiga sinergi antara tool set, skill set dan mind set. Setelah lulus mahasiswa Vokasi bisa berkiprah di dunia industri. Mahasiswa dapat terus berinovasi menghasilkan sesuatu yang baru. Tidak hanya membuat produk, tapi juga dapat ‘membangun’ sumber daya untuk menciptakan produk. “Teruslah menanamkan dalam diri kita, pola pikir untuk menjadi key player dalam setiap kesempatan yang ada. Terus bertumbuh dengan passion yang kita punya. Karena Passion merupakan salah satu kunci dalam menggapai kesuksesan.”ungkap Dr. Muhammad Aditya Warman, S.Psi., MBA, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sebagai narasumber pada Seminar Nasional Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta yang di Gedung Imam Barnadib lantai 7, Gedung Sekolah Pascasarjana UNY baru baru ini. Seminar nasional vokasi UNY ini mengambil tema “Sinergitas Pendidikan Vokasi dan Industri: Kolaborasi untuk Vokasi Hebat, Ekonomi Kuat.”

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Rektor Bidang Umum dan Sumber Daya, Prof. Dr. Edi Purwanto, M.Pd. menyampaikan seminar nasional ini menjadi penting mengingat tantangan global seperti revolusi industri 4.0 yang telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Perubahan teknologi dan proses produksi yang cepat membuthkan tenaga kerja yang adaptif, memiliki ketrampilan teknis dan interpersonal yang kuat. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi yang kuat antara dunia pendidikan dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA)

Seperti halnya yang disampaikan oleh pemateri selanjutnya, Prof. Dr. Aisyah Endah Palupi, M.Pd. selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Filipina bahwa tujuan pendidikan vokasi adalah untuk mempersiapkan individu untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan dan siap digunakan. “Hal tersebut perlu dapat dilakukan dengan pengembangan sistem pendidikan vokasi yang secara terus menerus mengembangkan kemitraan dengan industr, kurikulum yang relevan, pengajar yang berkualitas, sarana dan fasilitas yang memadai, evaluasi dan umpan balik serta pemantuan pasar kerja.”, imbuh Aisyah.

Pada kesempatan ini turut hadir juga sebagai narasumber, Ditta Yuningtrias, CEIP, CTWM, CSE selaku pengusaha eksporter yang menjelaskan bahwa lulusan vokasi mendapat perhatian khusus dari banyak kalangan untuk bisa berkontribusi lebih besar bagi ekonomi. Pendidikan vokasi diharapkan menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. “Kolaborasi antara vokasi dan industri akan mampu memunculkan inovasi ataupun produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi yang baik ini dapat memberikan atmosfer positif kepada mahasiswa untuk merasakan dunia kerja yang berpengaruh terhadap penguatan karakter dalam memprediksi dunia kerja, harap Ditta.

Pada kegiatan seminar ini juga dilaksanakan serangkaian acara penandatangan 50 kerjasama/MoA (Memorandum Of Agreement) dengan mitra dunia kerja dunia indutri. Baik kerjasama dalam bidang rumpun ilmu keteknikan, ekonomi bisnis dan olahraga kesehatan.

Seminar nasional ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa baik secara luring maupun daring. Peserta yang mengikuti seminar secara luring sebanyak 400 dan secara daring melalui zoom meeting sebanyak kurang lebih 1000 peserta. (Tha)