Melindungi Penyu, Menyelamatkan Perairan Laut

Hima FT gelar kegiatan peduli alam pada (4/8/2022) di Pantai Trisik dengan tema Kenali dan Lestarikan aku. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Departemen Sosial yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat. Menurut Ketua panitia Azizah Utami, kegiatan ini bertujuan untuk menangani persoalan sampah yang dapat merusak kebersihan dan keindahan lingkungan pantai. “Kegiatan ini dikuti oleh perwakilan tiap departemen hima FT sejumlah 31 orang dengan agenda kegiatan berupa pelaksanaan pembersihan pantai, outbond, sosialisasi konservasi penyu, pelepasan tukik (anak penyu)”

Dalam kegiatan tersebut juga diadakan sosialisasi tentang konservasi penyu. Menurut Edi Yulianto, pengelola konservasi penyu Pantai Trisik menyampaikan bahwa penyu memiliki andil dalam menjaga semesta karena sebagai penanda bahwa suatu perairan tersebut masih aman, bebas polusi dan kaya akan jenis ikan. Penyu juga memberi makan ikan/biota laut sekitar dengan sisa metabolismenya dan memindahkan unsur hara dari tempat subur ketempat lain pada saat bermigrasi, sehingga daerah yang dilewatinya menjadi subur. “Melindungi penyu juga berarti harus merawat dan melindungi pantai dan perairan laut tempat hidup penyu. Pada akhirnya manusia juga yang akan diuntungkan.”ungkap Edi.

Menurut Edi Yulianto bahwa konservasi penyu Pantai Trisik telah berdiri sejak tahun 2004 dan merupakan satu- satunya konservasi penyu di Kulon Progo dan pertama di D.I. Yogyakarta. Jenis penyu yang ditangkarkan merupakan jenis penyu lekang. Setiap tahun mengamankan sekitar 800-5000 telur penyu. Dengan periode untuk melepaskan penyu dari Bulan Juni- November. “ Ada beberapa hal yang menjadi ancaman keberadaan penyu di Pantai Trisik yaitu aktivitas manusia, hewan predator, gelombang tinggi dan abrasi, kegiatan pariwisata, aktivitas tambak udang dan sampah, imbuh edi.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan kegiatan pembersihan sampah di kawasan Laguna Pantai Trisik dengan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setelah pembersihan area pantai dilanjutkan dengan outbond dan pelepasan 40 ekor tukik.